Permasalahan ini belum mampu
diselesaikan dengan tuntas oleh operator- operator di indonesia di era jaringan
2G atau 3g
Kini hadir lagi yang terbaru di indonesia
yaitu jaringan 4G LTE (Long Term Evolution) Sejak pengesahan tahap kedua jaringan 4G dengan frekuensi 1.800 MHz oleh
Kemenkominfo Selasa (6/7) lalu, penyedia layanan telekomunikasi mulai melakukan
uji coba jaringan.
Jaringan 4G LTE (Long Term
Evolution) merupakan teknologi jaringan telekomunikasi terbaru yang
dikategorikan sebagai teknologi generasi keempat. LTE digadang-gadang memiliki
keunggulan pada kecepatan dan efisiensi jaringan, sehingga pelanggan dapat
menikmati layanan data dengan lebih nyaman, cepat, dan efisien.
Tentunya Layanan 4G LTE di Indonesia sangat disambut gembira
oleh para pengguna internet di Tanah Air, yang sudah lama menantikan lompatan
kemajuan dari teknologi jaringan internet. Secercah harapan kini membuncah
dibenak para pengguna yang memimpikan layanan internet yang cepat dan stabi.
Saat ini ada lima operator yang
telah menyediakan layanan 4G LTE, yakni Telkomsel, Indosat, XL, Smartfren, dan
Tri yang masih baru dalam tahap uji coba. Sebelumnya Tech in Asia juga
sudah pernah menjabarkan uji coba perbandingan kecepatan operator yang telah
menyiapkan layanan 4G, yakni Bolt Super 4G, XL, dan Telkomsel di 2014. Kini
kelima vendor besar di Indonesia tersebut nampaknya sudah lebih siap dan matang
hingga menyajikan uji jaringan.
Setelah melalui proses panjang Peresmian
ini dilakukan secara serentak bersama lima operator seluler, yakni Telkomsel,
Indosat, XL Axiata, Tri, dan Smartfren di lima kota di Indonesia, yaitu kota Makassar,
kota Balikpapan, Lombok, Banjarmasin, dan Batam. Lalu berapa kecepatan maksimal
internet yang bisa dicapai kelima operator tersebut?
Setelah diresmikan, banyak yang
penasaran berapa kecepatan maksimal yang bisa dicapai layanan 4G dari
masing-masing operator telekomunikasi tersebut?
Telkomsel
Dari laporan hasil uji coba Telkomsel
menjadi satu-satunya operator yang telah siap menggelar layanan 4G LTE di
frekuensi 1.800 MHz secara komersial. Tak ayal, operator dengan 140 juta
pelanggan ini langsung tancap gas meninggalkan para pesaingnya begitu
mendapatkan “restu” menggelar jaringan 4G di 1.800 MHz.
Telkomsel terbilang cepat dalam
melakukan pembangunan infrastruktur, tak kurang 150 eNode B
– BTS yang umum digunakan sebagai penanda jaringan 3,5G hingga 4G – untuk BTS
4G langsung siap beroperasi di hari pertama (6/7) peluncuran yang dilakukan di
Makassar.
Telkomsel mengklaim jaringan 4G di
kota Makassar saat resmi diluncurkan memiliki kecepatan rata-rata 72 Mbps.
Seperti dilansir dari DroidLime, Telkomsel juga memilih Makassar karena meningkatnya
konsumsi penggunaan layanan data hingga 166 persen pada Q1 2015 jika
dibandingkan dengan Q1 2014.
Agar jaringan 4G LTE Telkomsel dapat
merata di wilayah Makassar, Telkomsel sudah membangun 150 eNode B tersebut
mencakup lokasi-lokasi strategis seperti bandara, universitas, mal, Pantai
Losari, dan pusat keramaian lainnya. Sementara secara nasional, Telkomsel sudah
memiliki lebih dari 1.000 BTS yang tersebar di Jakarta, Bali, Bandung,
Surabaya, Medan, dan Makassar dengan sekitar 700.000 pelanggan 4G.
Indosat
Sedangkan untuk operator yang satu
ini, CNN Indonesia melansir bahwa Indosat memilih daerah Balikpapan untuk
dijadikan daerah uji jaringan 4G yang pertama.
Selain refarming atau tata
ulang di 1.800 MHz yang telah selesai di beberapa kota di Kalimantan, alasan
Indosat memilih kota Balikpapan adalah karena Indosat ingin kembali meraih
kejayaan yang dulu pernah diraih di Kalimantan.
Dengan sumber daya di pita lebar
sebesar 20 MHz di frekuensi 1.800 MHz, Indosat mengklaim mampu menggelar
jaringan 4G LTE rata-rata 90 Mbps sampai 100 Mbps. Bahkan, Indosat mengklaim
bisa mencapai kecepatan hingga 185 Mbps.
Dengan program layanan Super 4G-LTE,
Balikpapan menjadi kota kelima yang sudah menggelar 4G LTE oleh Indosat, setelah
Jakarta, Bandung, Yogyakarta, dan Bali. Pihak Indosat mengatakan selain
Balikpapan, kota lain akan segera dijangkau jaringan 4G LTE Indosat.
XL
Axiata
Untuk perusahaan yang telah
mengakuisisi Axis ini, mereka memilih Lombok untuk uji jaringan 4G pertama di
Indonesia. Alasannya, seperti dilansir dari Bisnis, terdapat lebih dari 85 persen pelanggan XL di daerah
tersebut.
XL memiliki jatah kanal 22,5 MHz di
spektrum 1.800 MHz setelah akuisisi Axis selesai tahun lalu. Dari jumlah
tersebut, GM Corporate Communications Management XL Tri Wahyuningsih
menjelaskan bahwa sebanyak 10 hingga 15 MHz dialokasikan untuk melayani
pelanggan 4G LTE XL Axiata.
Alokasi frekuensi yang besarnya
bervariasi antar daerah inilah yang menjadi penentu bandwidth maksimum
untuk 4G LTE. “Kalau lebarnya 10 MHz, speed-nya bisa sampai 70 Mbps.
Sedangkan untuk 15 MHz, kecepatannya bisa tembus hingga 100 Mbps,” ungkap Tri
masih dari sumber yang sama.
Saat ini, XL sendiri sudah memiliki
14 BTS 4G LTE untuk menjangkau sejumlah area di ibu kota NTB tersebut seperti
pusat pemerintahan, bisnis dan aktivitas warga, serta pusat-pusat keramaian,
termasuk Mall Mataram.
Setelah Lombok, XL rencananya akan
mengoperasikan layanan 4G LTE 1.800 MHz di Bandung, Surabaya, Denpasar, dan
Jakarta. XL juga akan menjalankan layanan 4G LTE 1.800 MHz pada beberapa kota
yang sudah menggunakan frekuensi 900 MHz seperti Medan, Bogor, dan Yogyakarta.
Saat ini, total BTS 4G LTE yang dimiliki XL pada seluruh area tersebut sudah
mencapai lebih dari 200 unit dengan jumlah lebih dari 200.000 pelanggan.
Tri
Indonesia
Hutchison 3 Indonesia (Tri)
berencana mengomersialkan layanan 4G LTE pada akhir tahun ini, dengan janji
harga yang masih terjangkau.
Seperti yang dilansir dari Kompas, anak usaha Hutchison Whampoa itu memegang kanal seluas 10
MHz di frekuensi 1.800 MHz. Dari total kanal tersebut, setengahnya atau 5 MHz
akan dialokasikan untuk implementasi 4G LTE.
Secara teori, dengan lebar 5 MHz
itu, pengguna bisa merasakan kecepatan download 36 Mbps dan upload
8 Mbps. Namun kecepatan asli yang diterima pengguna bisa saja bervariasi
tergantung dari perangkat dan situs jaringan 4G LTE itu.
4G LTE yang dideklarasikan Tri di
Banjarmasin saat ini masih berupa trial untuk uji kelayakan operasi
(ULO) saja. Rencananya pengguna akan bisa mencobanya setelah peluncuran
komersial pasca penataan frekuensi 1.800 MHz selesai, pada 23 November 2015.
Lokasi ketersediaan internet
mobile super cepat itu akan disesuaikan dengan besar kecilnya potensi
pengguna layanan tersebut. Implementasi pun akan bertahap, namun Tri enggan
menyebutkan daerah mana yang akan didahulukan. Tri menyatakan bahwa masih
memformulasikan harga yang terjangkau untuk jaringan 4G ini.
Smartfren
Sementara untuk operator CDMA,
Smartfren masih berbenah untuk menyiapkan jaringan 4G pada kuartal kedua 2015
mendatang. Hal ini seperti dilansir dari Tempo yang menyebut bahwa perusahaan menargetkan layanan tersebut
hadir di 22 kota.
Smartfren memilih kota Batam sebagai
daerah pertama pengujian jaringan 4G miliknya. Kota tersebut dipilih karena
sebelumnya Smartfren telah mempersiapkan perangkat smartphone
4G untuk pasar Sumatera terlebih
dahulu. Selain perangkat smartphone, mereka juga mengenalkan dua modem
Wi-Fi Andromax M2P dan Andromax M2Y.
Pengalihan jaringan menuju 4G ini
menjadi pertanda baik bagi infrastruktur internet di Indonesia. Namun sayangnya
para pengguna yang mendambakan kecepatan lebih efisien saat mengakses data
kadang masih terhambat pada lokasi tertentu.
Para operator telekomunikasi juga
nampaknya serius dalam memperbaiki jaringan ini secara serentak. Ditambah
dengan momen Idul Fitri beberapa hari mendatang, tentunya ini akan menjadi
nilai lebih bagi pemudik yang membutuhkan akses informasi lebih memadai ketika
berada di kampung halaman.
(Diedit oleh Pradipta Nugrahanto)
Demikianlah hasil dari perhitungan
kualitas dan kecepatan jaringan internet terbaru 4G LTE (Long Term Evolution). Dari berbagai operator
yang ada di indonesia
Semoga Bermanfaat
Semoga Bermanfaat
Perbandingan Kecepatan 4G LTE dari 5 Operator Telekomunikasi di Indonesia
4/
5
Oleh
Unknown